banner 970x250
Nasional

Ledakan Guncang Lingkungan Masjid SMA Negeri 72 Jakarta

×

Ledakan Guncang Lingkungan Masjid SMA Negeri 72 Jakarta

Sebarkan artikel ini
Ledakan Terjadi di SMAN 72 Kelapa Gading. (X/shecookies07)
Example 468x60

NASIONAL – Ledakan keras mengguncang lingkungan SMA Negeri 72 Jakarta di Jalan Prihatin, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11/2025) sekitar pukul 12.15 WIB.

Insiden tersebut terjadi saat pelaksanaan Salat Jumat di masjid sekolah dan menimbulkan kepanikan di sekitar lokasi.

banner 300x600

Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri, mengonfirmasi bahwa sedikitnya 54 orang menjadi korban akibat peristiwa itu.

Beberapa di antaranya mengalami luka bakar, luka akibat serpihan, dan gangguan pendengaran.

“Sebagian korban sudah ditangani di RS Islam Cempaka Putih. Ada luka ringan, sedang, hingga luka bakar,” ujarnya dalam keterangan kepada media, seperti dikutip dari CNBC.

Polisi langsung menurunkan tim penjinak bom Brimob (Jibom) untuk melakukan olah tempat kejadian perkara, memasang garis polisi, serta melakukan sterilisasi di area sekolah.

“Langkah awal adalah olah TKP, police line, dan sterilisasi penuh agar tidak ada bahan berbahaya tersisa,” kata Irjen Asep.

Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa sumber ledakan bukan berasal dari instalasi listrik maupun perangkat elektronik seperti pengeras suara.

Pihak kepolisian menduga ledakan dipicu oleh bahan peledak rakitan yang diletakkan di area belakang masjid sekolah.

“Masih dalam tahap penyelidikan, namun indikasi awal menunjukkan ledakan berasal dari bahan rakitan,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto.

Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta sebelumnya menerima laporan ledakan pada pukul 12.09 WIB.

Dua unit mobil pemadam langsung dikerahkan ke lokasi untuk membantu proses evakuasi.

Selain sisa material ledakan, tim penyidik menemukan dua benda menyerupai senjata api di area sekolah.

Salah satunya berbentuk laras panjang dan satu lainnya menyerupai pistol.

Namun, Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Lodewijk Freidrich Paulus, memastikan bahwa benda tersebut bukan senjata asli.

Baca juga:  Menkeu Purbaya Kritisi Kebijakan Cukai yang Dinilai Kontraproduktif

“Setelah kami cek, ternyata benda itu hanyalah senjata mainan. Jadi bukan senjata api sungguhan,” jelasnya usai meninjau lokasi kejadian.

Meski demikian, polisi tetap memeriksa benda tersebut karena terdapat tulisan mencurigakan di permukaan laras, antara lain “14 Words. For Agartha.” dan
“Brenton Tarrant. Welcome to Hell.”

Tulisan itu mengacu pada pelaku serangan di Christchurch, Selandia Baru, tahun 2019.

Tim Gegana Brimob hingga malam masih menyisir area masjid dan ruangan sekitar untuk memastikan tidak ada bahan peledak lain yang tertinggal.

Warga dan siswa dilarang mendekat hingga proses sterilisasi selesai dilakukan.

Lodewijk menegaskan bahwa pemerintah belum menyimpulkan peristiwa ini sebagai aksi terorisme.

“Kita belum bisa menyimpulkan apapun sebelum hasil penyelidikan lengkap. Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak membuat spekulasi,” katanya.

Saat ini, Polda Metro Jaya bersama Densus 88 sedang menelusuri asal bahan peledak dan kemungkinan pihak yang terlibat dalam pembuatan maupun penempatan bom tersebut.

Example 300x600
Example 120x600
Example 300x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *