banner 970x250
Nasional

Aliah Sakira, Putri Sulsel Pembawa Baki di Istana Negara

299
×

Aliah Sakira, Putri Sulsel Pembawa Baki di Istana Negara

Sebarkan artikel ini
*Aliah Sakira, siswi SMAN 14 Makassar, dipercaya menjadi pembawa baki pada upacara penurunan bendera Merah Putih dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Minggu (17/8/2025).(Foto: Rusman - Biro Pers, Media, dan Informasi)
Example 468x60

JAKARTA – Sejarah baru ditorehkan oleh seorang siswi asal Makassar, Sulawesi Selatan. Aliah Sakira, siswi SMAN 14 Makassar, dipercaya menjadi pembawa baki pada upacara penurunan bendera Merah Putih dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Minggu (17/8/2025).

Bagi Aliah, tugas ini merupakan momen yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Dengan penuh haru, ia mengungkapkan rasa bangganya setelah dipercaya mengemban tanggung jawab besar tersebut.

banner 300x600

“Hari ini mendapat kesempatan dan tanggung jawab yang besar, untuk menurunkan Sang Saka Merah Putih. Rasanya sangat bangga bisa sampai tahap ini,” ujar Aliah, dikutip dari akun Instagram Mustika Ratu.

Baca Juga : Langkah Cepat Prabowo Menghadapi Perang Ekonomi Amerika

Berdasarkan rilis resmi Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP), Aliah Sakira lahir di Makassar, 1 Oktober 2008. Ia merupakan putri dari pasangan Djabbar B dan Azmach Febriany.

Jalan menuju posisi prestisius sebagai Paskibraka Nasional tidaklah mudah. Ia harus melewati seleksi ketat berjenjang mulai dari tingkat sekolah, kota, provinsi, hingga nasional.

Salah satu ujian berat bahkan datang di hari pertama seleksi tingkat provinsi, ketika kakeknya wafat. Meski diterpa duka, Aliah tetap tegar dan menyelesaikan seleksi hingga akhirnya lolos mewakili Sulawesi Selatan bersama lima rekannya.

Mereka kemudian dilepas secara resmi oleh Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, pada 23 Juni 2025. Saat itu, Gubernur menitipkan pesan agar para calon Paskibraka menjaga kekompakan dan membawa nama baik daerah di tingkat nasional.

Momen Aliah bertugas sebagai pembawa baki tak hanya menjadi kebanggaan bagi Sulsel, tetapi juga penuh haru bagi keluarganya. Ibunda Aliah, Azmach Febriany, mengaku tak kuasa menahan tangis saat melihat putrinya bertugas di Istana Negara.

Baca juga:  Langkah Cepat Prabowo Menghadapi Perang Ekonomi Amerika

“Pas ketemu tadi, dia hanya menangis. Setelah lebih dari satu bulan tidak bertemu dan tidak berkomunikasi sama sekali, rasanya luar biasa. Saat melihat langsung ia membawa baki, tidak bisa dideskripsikan dengan kata-kata,” ucap Azmach dengan suara bergetar.

Ia menambahkan, informasi bahwa putrinya menjadi pembawa baki baru diketahuinya sesaat setelah mengambil undangan resmi. “Tadi pagi, setelah mengambil undangan. Gak nyangka pastinya, kayak mau memastikan saat sore aja pas liat langsung,” tuturnya.

Azmach menegaskan, keberhasilan putrinya bukan hanya kebanggaan keluarga, tetapi juga teladan bagi generasi muda Sulawesi Selatan. “Di mana pun posisi Aliah ditempatkan, kami sudah sangat bangga. Apalagi sampai membawa baki, itu sesuatu yang tak bisa dideskripsikan lagi,” ucapnya.

Selama mendampingi putrinya dalam proses seleksi, Azmach lebih menekankan dukungan moral dibanding tekanan.

“Kami tidak pernah menekan, hanya minta dia tunjukkan yang terbaik. Jangan cepat berbangga hati, tetap rendah diri dalam keadaan apa pun. Dukungan materi tentu ada, tapi yang utama adalah mental,” jelasnya.

Ia juga percaya pada kemampuan putrinya yang sejak kecil terbiasa bertanggung jawab. “Saya tahu dia pribadi yang bertanggung jawab. Sejak kecil sudah terbiasa menjaga adik-adiknya, jadi saya yakin dia bisa diberi tanggung jawab sebesar ini,” tambahnya.

Baca Juga : Sri Mulyani Tegaskan Kebijakan Prabowo: PPN Tak Naik, Tarif 12℅ Hanya untuk Barang Mewah

Kini Aliah masih duduk di bangku kelas XI SMA. Meski mengukir prestasi nasional, sang ibu berharap ia tetap rendah hati dan kembali fokus pada pendidikan.

“Selanjutnya, biarlah Aliah melanjutkan sekolah dulu. Kalau ke depan dia mau mendaftar ke Akademi Kepolisian, kami hanya bisa mendukung dan mensupport,” kata Azmach.

Baca juga:  Keajaiban Kebun Raya Bogor, Surga Tersembunyi di Jantung Kota

Momen bersejarah ini diyakini akan menjadi inspirasi baru bagi anak-anak Sulawesi Selatan untuk terus berusaha dan tidak mudah menyerah.

“Pesan saya, jangan pernah menyerah. Percaya pada kemampuan diri sendiri, berusaha, dan yakin. Aliah adalah contoh bahwa anak-anak Sulsel juga bisa dilirik di tingkat nasional,” pungkas Azmach.

Keberhasilan Aliah menjadi pembawa baki di Istana Negara tidak hanya mengangkat nama sekolah dan keluarga, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan Sulsel sekaligus teladan nyata bagi generasi muda Indonesia.

Example 300x600
Example 120x600
Example 300x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *