NASIONAL – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa realisasi anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di bawah Badan Gizi Nasional (BGN) kini menunjukkan hasil positif.
Ia memastikan, serapan anggaran MBG terus meningkat dan dinilai berjalan baik sehingga tidak perlu ada pengalihan dana ke program lain.
“Tadi kami pastikan juga bahwa penyerapan anggarannya sekarang kelihatan sangat membaik. Sehingga Menteri Keuangan tidak perlu nanti mengambil anggaran yang tidak terserap,” ujar Luhut di Kantor DEN, Jumat (3/10/2025), seperti dikutip dari Kompas.
Pernyataan tersebut disampaikan usai rapat koordinasi bersama Kepala BGN Dadan Hindayana, yang membahas sejumlah persoalan teknis pelaksanaan program MBG di berbagai wilayah.
Dalam kesempatan yang sama, Luhut mengingatkan pentingnya memastikan setiap dana yang telah dialokasikan dapat terserap sepenuhnya.
“Itu kami ingatkan tadi sama Dadan, karena itu cost of fund juga. Jadi jangan sampai dana yang dialokasikan tidak terserap,” tegas Luhut.
Ia menambahkan, peningkatan serapan anggaran MBG akan berdampak langsung pada perputaran ekonomi di tingkat masyarakat.
“Tadi kami lihat dana semua akan terserap dengan baik dan itu akan terjadi penyebaran. Dan itu saya kira akan menggerakkan ekonomi di bawah,” katanya.
Menurut Luhut, hal ini juga sejalan dengan arahan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, bahwa uang negara harus terus berputar agar mampu mendorong perekonomian daerah.
“Seperti yang disampaikan Menteri Keuangan, kalau uang itu berputar di bawah, itu kan menggerakkan ekonomi,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala BGN Dadan Hindayana menyebutkan bahwa hingga 3 Oktober 2025, serapan anggaran MBG secara nasional telah mencapai Rp21,64 triliun, atau sekitar 34 persen dari total alokasi.
“Namun untuk bantuan pemerintah makan bergizinya Rp18,63 triliun, itu sudah mencapai 37 persen. Jadi sudah 37 persen penerima manfaat makan bergizi,” jelas Dadan.
Angka tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dibanding periode sebelumnya, dan mencerminkan progres positif dalam distribusi bantuan makanan bergizi bagi anak sekolah serta kelompok rentan.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan akan mempertimbangkan pemindahan sebagian dana MBG ke program lain jika tidak terserap dengan baik.
“Saya akan alihkan ke tempat lain yang lebih siap atau ke masyarakat, seperti perluasan bantuan yang 2 kali 10 kilogram beras,” kata Purbaya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/9/2025).
Namun Purbaya menegaskan, langkah itu bukan untuk menegur BGN, melainkan upaya mempercepat realisasi anggaran agar tidak mengendap.
“Bukan menegur, kita membantu. Kita bantu secepatnya, tapi kalau tidak bisa juga, kita ambil duitnya. Kan gitu fair, kan. Daripada uangnya nganggur, kan saya bayar bunga juga,” ujarnya.
Luhut pun menilai dengan capaian yang ada, kekhawatiran mengenai serapan rendah kini sudah tidak relevan.
Ia memastikan pemerintah akan terus memantau perkembangan MBG secara berkala.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu prioritas nasional yang diluncurkan pada awal Januari 2025.
Program ini ditujukan untuk menyediakan makanan bergizi bagi siswa sekolah, ibu hamil, dan menyusui di seluruh Indonesia.
Selain bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat, MBG juga menjadi instrumen untuk memperkuat rantai pasok pangan dan memberdayakan sektor petani, nelayan, serta pelaku usaha kecil di bidang produksi bahan makanan.