Tim evakuasi dari BPBD Kota Makassar, TNI AD, TNI AL, dan TNI AU telah bersiaga sejak 11 Februari 2025 untuk membantu warga mencari tempat aman.
“Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa. Kami terus berupaya memastikan keselamatan warga,” kata Arwinah.
Banjir kali ini disebut sebagai yang terparah dalam beberapa tahun terakhir, dengan ketinggian air mencapai tiga meter di beberapa titik, seperti Jalan Ujung Bori Raya RW 8 dan Kecaping Raya RW 13 Blok 10.
Kepala Dinas Sosial Sulsel, Malik Faisal, mengungkapkan bahwa sekitar 2.000 pengungsi kini berada di berbagai lokasi, termasuk masjid dan kantor pemerintahan.
Pemprov Sulsel telah mengirimkan bantuan darurat, termasuk 2 ton beras, 100 dus mi instan, serta makanan siap saji.
“Kami memastikan semua pengungsi mendapat makanan dan kebutuhan dasar, termasuk mereka yang bertahan di rumah dua lantai,” jelasnya.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama Pemkot Makassar dan instansi terkait terus berupaya memberikan bantuan serta mencari solusi agar kejadian serupa dapat diminimalisir di masa mendatang.
