INTERNASIONAL – Kapal Global Sumud Flotilla yang membawa bantuan kemanusiaan menuju Gaza diserang pasukan Israel pada Rabu (1/10/2025) malam di perairan internasional.
Aksi itu terjadi setelah komunikasi armada diputus, siaran langsung dihentikan, dan sejumlah kapal dicegat serta dinaiki secara paksa.
Menurut laporan penyelenggara, kapal perang Israel melakukan manuver intimidatif, memutus komunikasi radar dan internet, hingga menaiki kapal utama Alma dan Sirius.
“Kami diserang oleh tentara Zionis. Kapal kami dikepung, kamera offline, dan personel militer mulai menaiki kapal,” tegas pernyataan International Committee for Breaking the Siege on Gaza (ICBSG) di media sosial, seperti dikutip dari MetroTV.
Di antara para aktivis yang ditangkap, terdapat Greta Thunberg, aktivis lingkungan asal Swedia.
Global Sumud Flotilla mengecam tindakan tersebut sebagai aksi ilegal terhadap relawan kemanusiaan yang tidak bersenjata. Mereka menyerukan agar dunia internasional menuntut pembebasan seluruh aktivis, termasuk warga dari berbagai negara, yang saat ini dibawa ke Israel.
Presiden Kolombia Gustavo Petro merespons cepat insiden ini dengan mengusir seluruh diplomat Israel dari negaranya, setelah dua aktivis asal Kolombia ikut ditahan.
Meski sebagian kapal telah berhasil dicegat, Global Sumud menegaskan bahwa armada mereka akan terus berlayar menuju Gaza.
Israel sendiri dilaporkan telah menyiapkan pelabuhan Ashdod dengan pasukan elite Shayetet 13, tenaga medis, hingga kemungkinan deportasi aktivis ke negara asal.
Situasi terus berkembang dan kini menjadi perhatian dunia internasional.