banner 970x250
Internasional

Kapal Conscience Pimpin Armada Baru Menuju Gaza, Tantang Blokade Israel

25
×

Kapal Conscience Pimpin Armada Baru Menuju Gaza, Tantang Blokade Israel

Sebarkan artikel ini
Kapal Coscience berlayar untuk menembus blokade Israel di Gaza. Foto: Dok. Freedom Flotilla Coalition
Example 468x60

INTERNASIONAL – Sebanyak 11 kapal kemanusiaan kembali berlayar di Laut Mediterania untuk menerobos blokade Israel di Jalur Gaza.

Armada terbaru ini menjadi lanjutan dari 42 kapal Global Sumud Flotilla (GSF) yang lebih dulu diserang dan dicegat pasukan Israel pada awal Oktober 2025.

banner 300x600

Di antara kapal yang ikut dalam pelayaran kali ini, kapal “Conscience” menjadi yang paling menonjol.

Kapal besar tersebut membawa puluhan jurnalis internasional dan tenaga medis dari 25 negara, bergabung dalam misi kemanusiaan yang diinisiasi oleh Freedom Flotilla Coalition (FFC).

“Conscience bukan sekadar kapal, tetapi simbol keberanian untuk melawan blokade ilegal yang menindas rakyat Gaza. Namanya adalah panggilan bagi nurani dunia,” ujar anggota komite pengarah FFC, Huwaida Arraf, dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Sabtu (4/10/2025), seperti dikutip dari Kumparan.

Kapal Conscience memiliki sejarah kelam. Sebelumnya, kapal ini pernah dibom oleh militer Israel di perairan Malta pada Mei 2025.

Kini, kapal tersebut kembali berlayar dengan tekad lebih kuat, membawa bantuan medis serta jurnalis yang berkomitmen mengabarkan kondisi kemanusiaan di Gaza.

Armada yang baru dilepas ini melanjutkan pelayaran 10 kapal lain yang berangkat dari Pelabuhan Catania, Italia, pada 25–27 September 2025.

Seluruhnya merupakan kolaborasi antara Freedom Flotilla Coalition dan Thousand Madleens.

Beberapa kapal lain yang ikut dalam konvoi ini di antaranya Abd Elkarim Eid, Al-Awda, Alaa Al-Najjar, Anas Al-Sharif, Gaza Sunbird, Ghassan Kanafani, Leïla Khaled, Milad, Soul of My Soul, dan Umm Saad.

Pergerakan armada dapat dipantau melalui situs resmi globalsumudflotilla.org/tracker dan thousandmadleens.fr/tracker.

Pelayaran ini menjadi simbol keteguhan solidaritas internasional terhadap Gaza, menyusul insiden penyerangan kapal Global Sumud Flotilla pada Rabu (1/10/2025) malam.

Baca juga:  AS menyalahkan Rusia atas jatuhnya pesawat tak berawak di Laut Hitam, Moskow menyangkal

Saat itu, pasukan Israel mencegat dan menaiki kapal utama Alma dan Sirius di perairan internasional setelah memutus komunikasi dan siaran langsung para aktivis.

Aksi tersebut menimbulkan kecaman luas dari dunia internasional.

Salah satunya datang dari Presiden Kolombia Gustavo Petro, yang bahkan mengusir seluruh diplomat Israel dari negaranya setelah dua warga Kolombia turut ditahan dalam insiden itu.

Meski menghadapi ancaman militer dan intimidasi, Global Sumud Flotilla menegaskan tidak akan berhenti.

Mereka menyatakan misi ini akan terus berjalan sampai bantuan kemanusiaan benar-benar sampai ke Gaza.

Example 300x600
Example 120x600
Example 300x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *