LUWU – Pemerintah Kabupaten Luwu melalui Dinas Pendidikan menggelar kegiatan advokasi pencegahan bahaya Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) bagi guru bimbingan dan konseling serta guru wali kelas se-Kabupaten Luwu.
Kegiatan tersebut berlangsung di Ruang Pola Andi Kambo Kantor Bupati Luwu pada Senin (17/11/2025).
Bupati Luwu Patahudding menegaskan bahwa sekolah merupakan garda terdepan dalam menanamkan ilmu sekaligus karakter kepada siswa.
Ia menyoroti pentingnya menciptakan iklim yang aman, baik secara fisik maupun psikologis, agar peserta didik terbebas dari perundungan, kekerasan fisik, kekerasan seksual, narkoba, serta berbagai tindakan tidak menyenangkan lainnya.
“Peran guru bimbingan dan konseling di tingkat SMP dan guru wali kelas di tingkat SD sangat strategis untuk mendeteksi perubahan perilaku siswa, memberikan konseling, serta mengedukasi terkait ancaman negatif termasuk bahaya NAPZA,” ujar Patahudding.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa amanat Standar Pelayanan Minimal (SPM) pendidikan mewajibkan pemerintah daerah menjamin layanan pendidikan yang aman, nyaman, dan melindungi peserta didik dari berbagai ancaman.
Hal ini sejalan dengan program prioritas daerah untuk menciptakan sumber daya manusia unggul dan berdaya saing.
“Pemerintah Kabupaten Luwu berkomitmen mendukung kegiatan yang berorientasi pada peningkatan kualitas layanan pendidikan. Kita ingin memastikan anak-anak tumbuh menjadi generasi berkarakter, mandiri, sehat, dan bebas dari pengaruh NAPZA,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Patahudding juga meminta sekolah dan Dinas Pendidikan untuk rutin melakukan pemeriksaan atau sidak terhadap barang bawaan siswa, termasuk memastikan keamanan makanan pada kantin sekolah.
Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Palopo yang diwakili Ketua Tim Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kota Palopo, Darmawati, menyatakan kesiapan BNN bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Luwu dalam mewujudkan lingkungan pendidikan yang bersih narkoba.
Ia menegaskan bahwa ancaman narkoba merupakan musuh nyata yang mengintai generasi muda, dengan jaringan peredaran yang telah menyasar berbagai kelompok usia, termasuk remaja.
Menurut Darmawati, institusi pendidikan memegang peran fundamental sebagai benteng karakter dan ketahanan siswa terhadap ancaman narkoba.
Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam memperkuat program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di Kabupaten Luwu, dimulai dari sekolah.
Pemerintah Kabupaten Luwu menegaskan kembali komitmennya mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan memastikan generasi muda tumbuh sehat, mandiri, berkarakter, dan bebas dari pengaruh NAPZA.
