NASIONAL – Dampak bencana hidrometeorologi basah berupa banjir bandang dan tanah longsor yang menghantam tiga provinsi di Pulau Sumatera kian memilukan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali merilis pemutakhiran data yang menunjukkan lonjakan jumlah korban jiwa hingga mendekati angka seribu orang.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam konferensi persnya mengungkapkan bahwa hingga Kamis (11/12/2025) malam, total korban meninggal dunia yang telah berhasil diidentifikasi mencapai 990 orang.
Angka ini bertambah setelah tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi puluhan jenazah baru dalam operasi pencarian hari ini.
“Rekapitulasi hasil pencarian dan pertolongan hari ini menemukan sebanyak 21 jasad. Dengan demikian, jumlah total korban meninggal dunia meningkat dari 969 jiwa pada data kemarin, menjadi 990 jiwa per hari ini,” ujar Abdul Muhari, seperti dikutip dari IDN Times.
Berdasarkan data lapangan, penemuan jenazah terbanyak pada hari Kamis ini berasal dari Provinsi Aceh dengan 16 jasad.
Sementara itu, di wilayah Sumatera Utara ditemukan 3 korban jiwa, dan di Sumatera Barat ditemukan 2 korban jiwa.
Secara kumulatif, Provinsi Aceh menjadi wilayah dengan tingkat fatalitas tertinggi, mencatatkan 407 korban meninggal dunia. Disusul oleh Sumatera Utara dengan 343 korban jiwa, dan Sumatera Barat dengan 240 korban jiwa.
Selain korban meninggal, BNPB juga memutakhirkan data mengenai warga yang dinyatakan hilang.
Abdul Muhari menjelaskan terdapat penurunan angka korban hilang dari 252 orang menjadi 222 orang.
Penurunan ini terjadi setelah dilakukan verifikasi dan rekapitulasi data ulang bersama pemerintah kabupaten/kota setempat, bukan semata-mata karena korban ditemukan selamat atau meninggal.
Adapun rincian warga yang masih dalam pencarian adalah 98 orang di Sumatera Utara, 96 orang di Sumatera Barat, dan 31 orang di Aceh.
Di sisi lain, ratusan ribu warga masih harus bertahan di posko-posko pengungsian akibat rumah mereka rusak atau masih terendam lumpur. Meski demikian, tercatat ada sedikit penurunan jumlah pengungsi.
“Jumlah pengungsi saat ini tercatat sebanyak 884.889 jiwa. Angka ini berkurang sekitar 9.612 jiwa jika dibandingkan data sebelumnya yang mencapai 894.501 jiwa,” jelas Abdul Muhari.
BNPB menegaskan bahwa proses pendataan masih bersifat dinamis dan terus berlangsung di seluruh wilayah terdampak.
Tim gabungan di lapangan terus berupaya keras melakukan pencarian korban hilang, evakuasi warga, serta pemulihan akses di titik-titik yang masih terisolasi guna mempercepat distribusi bantuan.

















