banner 970x250
Nasional

Korban Meninggal Bencana Sumatera Tembus 1.016 Jiwa dan Ratusan Masih Dicari

×

Korban Meninggal Bencana Sumatera Tembus 1.016 Jiwa dan Ratusan Masih Dicari

Sebarkan artikel ini
Foto: BNPB
Example 468x60

NASIONAL – Operasi pencarian dan pertolongan korban bencana alam banjir bandang serta tanah longsor yang menerjang wilayah Pulau Sumatera masih terus digencarkan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru yang menunjukkan adanya peningkatan jumlah korban jiwa yang cukup signifikan akibat bencana yang melanda Provinsi Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).

banner 300x600

Dalam konferensi pers yang digelar secara daring pada Minggu (14/12/2025), Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengungkapkan bahwa tim gabungan di lapangan berhasil mengevakuasi tambahan 10 jasad korban.

Penemuan jenazah baru ini mayoritas berasal dari wilayah Aceh.

“Untuk per hari ini hasil pencarian dan pertolongan ini bertambah 10 jasad yang ditemukan, khususnya itu ada di Aceh 9 dan 1 di Kabupaten Agam,” ujar Abdul Muhari dalam keterangan resminya, seperti dikutip dari Tribunnews.

Dengan ditemukannya jenazah-jenazah tersebut, angka kematian akibat bencana hidrometeorologi basah di ketiga provinsi ini kini telah menembus angka seribu, tepatnya 1.016 jiwa.

Angka ini meningkat dari data sehari sebelumnya yang mencatat 1.006 korban meninggal dunia.

Selain korban meninggal, BNPB juga memperbarui data mengenai warga yang masih dinyatakan hilang. Hingga saat ini, tercatat ada 212 orang yang masih dalam pencarian. Angka ini mengalami penurunan sebanyak lima orang dibandingkan data hari Sabtu (13/12) yang mencatat 217 orang hilang.

Abdul Muhari menjelaskan adanya ketidaksinkronan matematis antara penambahan jumlah jenazah yang ditemukan (10 orang) dengan pengurangan jumlah orang hilang (5 orang).

Menurutnya, hal ini disebabkan oleh proses verifikasi data yang dinamis di lapangan, tidak hanya bergantung pada penemuan fisik jenazah, tetapi juga hasil identifikasi administrasi kependudukan.

“Data korban yang hilang ini tidak mesti dari data yang ditemukan di lapangan, tetapi juga data penambahan identifikasi dari korban yang sebelumnya sudah ditemukan, kemudian dikonfirmasi ternyata bukan dari warga kabupaten A, pindah ke kabupaten B,” jelas Abdul Muhari memberikan klarifikasi.

Baca juga:  Menanti Keppres, KPK Belum Ambil Sikap Final Soal ASDP

Pencarian korban hilang masih difokuskan di beberapa titik krusial. Di Sumatera Utara, pencarian intensif dilakukan di Tapanuli Tengah (56 orang hilang) dan Tapanuli Selatan (30 orang hilang).

Sementara di Sumatera Barat, fokus pencarian berada di Kabupaten Agam (53 orang hilang) dan Kota Padang Panjang (32 orang hilang).

Wilayah Aceh juga masih mencatatkan korban hilang, di antaranya di Kabupaten Bener Meriah (14 orang).

Di sisi lain, terdapat tren penurunan pada jumlah warga yang mengungsi. Data BNPB mencatat jumlah pengungsi saat ini sebanyak 624.670 jiwa, berkurang sekitar 29.972 orang dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai 654.642 jiwa.

Abdul Muhari menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan validasi terhadap pengurangan angka pengungsi ini untuk memastikan apakah warga benar-benar telah kembali ke rumah masing-masing atau hanya berpindah metode pengungsian.

“Di mana pengurangan ini memang benar kembali ke rumah masing-masing, atau pengurangan ini masih berstatus pengungsi seperti kami sampaikan, pindah dari titik pengungsian terpusat ke pengungsian mandiri, tetapi tetap bergantung pada suplai makanan,” paparnya.

Operasi tanggap darurat dan pencarian korban dipastikan akan terus berlanjut hingga seluruh korban yang dilaporkan hilang dapat ditemukan atau teridentifikasi statusnya.

Example 300x600
Example 120x600
Example 300x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *