banner 970x250
Nasional

Muzakir Manaf Warning Camat dan Keuchik: Jangan Hanya Tunggu Instruksi

×

Muzakir Manaf Warning Camat dan Keuchik: Jangan Hanya Tunggu Instruksi

Sebarkan artikel ini
Foto Gubernur Aceh Mualem (dok Pemerintah Aceh)
Example 468x60

NASIONAL – Pemerintah Aceh terus berupaya mempercepat penanganan banjir yang menggenangi sejumlah wilayah dalam beberapa hari terakhir.

Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, mengeluarkan peringatan keras kepada bupati maupun kepala daerah yang dianggap tidak sigap dalam menjalankan tugas kemanusiaan tersebut.

banner 300x600

“Kalau ada bupati yang cengeng dan menyerah menghadapi musibah ini, silakan mengundurkan diri atau turun dari jabatan. Kita ganti dengan yang lain, yang siap bekerja untuk rakyat,” tegas Muzakir Manaf saat meninjau wilayah terdampak di Aceh Timur, Jumat (5/12/2025), seperti dikutip dari Liputan6.

Muzakir menyebut banjir kali ini memiliki dampak yang jauh lebih luas dan berlangsung lebih lama dibandingkan bencana serupa di tahun sebelumnya.

Ia bahkan menyamakan bencana tersebut sebagai “tsunami jilid kedua” bagi masyarakat Aceh.

“Kalau tsunami 2004, air hanya datang sekitar dua jam. Akan tetapi, bencana banjir kali ini, air menggenangi rumah warga sampai lima hari lebih. Ini penderitaan luar biasa bagi rakyat Aceh,” ujarnya.

Berdasarkan laporan sementara, setidaknya terdapat lima daerah yang mengalami banjir kategori berat, antara lain Kabupaten Aceh Timur, Aceh Tamiang, Aceh Utara, sebagian Bireuen, serta Aceh Tengah.

Ribuan pemukiman warga terendam, akses transportasi terganggu, hingga banyak warga yang mengungsi karena rumah mereka tidak lagi aman.

Tidak hanya itu, fasilitas vital seperti sekolah, rumah sakit, hingga jembatan juga dilaporkan mengalami kerusakan. Sejumlah pasien, anak-anak, dan warga lanjut usia sangat membutuhkan penanganan medis segera.

Melihat situasi darurat tersebut, Muzakir memerintahkan setiap perangkat pemerintah daerah untuk turun langsung ke lapangan, membantu evakuasi, dan memastikan distribusi bantuan berjalan lancar.

“Tidak boleh ada camat atau keuchik yang hanya menunggu instruksi. Semua harus bergerak, turun ke lapangan, memastikan rakyat tertolong, dapur umum berjalan, bantuan sampai, dan tidak ada yang kelaparan,” tegasnya lagi.

Baca juga:  Banjir Sumatera Masuk Peta Krisis Global, Indonesia di Zona Merah Risiko Banjir Dunia

Ia juga mengingatkan agar tidak ada pemimpin yang mengambil langkah aman hanya untuk menjaga citra atau takut mengambil keputusan.

“Kepala daerah itu dipilih rakyat untuk bekerja dalam kondisi tersulit sekalipun, bukan untuk mengeluh. Rakyat butuh pemimpin yang berdiri di barisan terdepan, bukan yang lari dari tanggung jawab,” katanya.

Untuk memperkuat pelayanan kesehatan, Muzakir mengungkapkan bahwa pihaknya turut mendatangkan tenaga medis dari Malaysia untuk memberikan pertolongan terutama bagi korban banjir dengan kondisi serius.

“Kita tidak boleh membiarkan rakyat kita berjuang sendiri. Semua sumber daya harus kita kerahkan, termasuk tenaga medis dari luar negeri jika dibutuhkan,” ucapnya.

Ia berharap seluruh unsur pemerintah, TNI-Polri, relawan, tenaga kesehatan, dan masyarakat terus memperkuat kolaborasi hingga proses pemulihan wilayah pascabencana selesai.

“Bencana banjir yang disebut sebagai tsunami kedua ini menjadi peringatan keras bahwa Aceh masih sangat rentan terhadap bencana alam, baik dari sisi geografis maupun kesiapan infrastruktur dan tata kelola wilayah,” ujar Muzakir Manaf menutup keterangannya.

Example 300x600
Example 120x600
Example 300x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *