RAGAM – Gangguan besar pada sistem Cloudflare pada Hari Selasa (18/11/2025) membuat akses ke berbagai platform digital dunia tersendat.
Sejumlah layanan populer seperti X, ChatGPT, Canva, Trakteer, hingga beberapa gim daring mengalami error 500 dan tak dapat diakses selama hampir 20 menit—dan sebagian wilayah melaporkan ketidakstabilan lebih lama.
Laporan awal mulai melonjak di berbagai negara sekitar pukul 11:20–11:45 UTC, ketika pengguna melihat pesan “Internal Server Error – Error Code 500” yang menunjuk langsung pada gangguan internal jaringan Cloudflare.
Cloudflare dalam pernyataan resminya menyebut telah mendeteksi “lonjakan lalu lintas yang tidak biasa” menuju salah satu layanannya.
Mereka mengaku belum mengetahui sumbernya, namun seluruh tim teknis sudah turun menangani masalah untuk mengembalikan stabilitas jaringan global.
Sejumlah pengguna X dari berbagai negara mengunggah tangkapan layar error yang sama. Dari gambar cuitan warganet yang kamu kirim, beberapa di antaranya menulis:
“Are you also experiencing this on X ‘Error code 500’?” — cuitan seorang pengguna di X, menunjukkan indikator Cloudflare Error dari lokasi Johannesburg.
“Selain X, platform Trakteer hingga Canva juga mengalami hal yang sama. Terutama bila diakses via web.” — cuitan lain yang membahas error massal di beberapa layanan sekaligus.
“Cloudflare Internal server error (HTTP error 500) affecting someone else too?” — pengguna lain mengeluhkan pesan error serupa yang muncul dari Munich.
Cuitan-cuitan tersebut menunjukkan bahwa gangguan ini terjadi serentak di sejumlah wilayah, dengan karakter error yang sama: Cloudflare Error, sementara browser dan host terpantau bekerja normal.
Data dari Downdetector sempat melonjak drastis, meski situs itu sendiri juga ikut terdampak dan beberapa kali gagal dimuat.
Lebih dari 7.000 laporan gangguan muncul secara global dalam waktu singkat, dengan kategori masalah:
61% tidak bisa membuka aplikasi
28% gagal memuat situs web
11% kesalahan koneksi server
Platform yang ikut mengalami error meliputi:
X / Twitter
ChatGPT
Canva
League of Legends
Letterboxd
Truth Social
Hingga sejumlah layanan web yang menggunakan DDoS protection Cloudflare
Dalam beberapa kasus, tampilan website menjadi acak-acakan karena CSS tidak berhasil dimuat saat traffic dialihkan.
Dalam pembaruan di laman status resminya, Cloudflare menyebut bahwa masalah ini berpotensi memengaruhi banyak pelanggan di seluruh dunia.
Mereka menyatakan telah mendorong pembaruan darurat yang membantu memulihkan sebagian layanan, namun beberapa pengguna masih dapat menemukan tingkat error yang lebih tinggi dari biasanya.
Cloudflare sendiri adalah penyedia infrastruktur internet besar yang mengelola perlindungan keamanan, CDN, hingga mitigasi DDoS.
Sekitar 20% situs di seluruh dunia menggunakan layanannya. Lonjakan traffic yang tidak biasa di salah satu layanan inti Cloudflare membuat efeknya menyebar seperti “satu titik kegagalan untuk banyak platform”.
“Kami belum mengetahui penyebab lonjakan lalu lintas yang tidak biasa ini. Kami semua siap sedia untuk memastikan semua lalu lintas dilayani tanpa kesalahan,” kata juru bicara tersebut dikutip dari CNBC.
Insiden ini muncul beberapa minggu setelah gangguan besar yang menimpa Amazon Web Services (AWS) dan Microsoft Azure, dua raksasa infrastruktur internet lainnya.
Menurut sejumlah analis keamanan digital, semakin jelas terlihat bahwa dunia sangat bergantung pada sedikit penyedia layanan besar—yang bila terganggu, efeknya langsung terasa secara global.
