PALOPO, Sulsel – Tradisi dan budaya terus dilestarikan dalam rangkaian Hari Jadi Luwu ke-757 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu ke-79.
Salah satu kegiatan yang menjadi sorotan adalah Tudang Ade’ (Maddararing) yang digelar di SalassaE, Istana Kedatuan Luwu, pada Selasa (21/1/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palopo, Magfirani Nassa, yang mewakili Penjabat Wali Kota Palopo.
Tudang Ade’ mengusung tema “Sejarah Gemilang Masa Depan Cemerlang” sebagai refleksi perjalanan sejarah Luwu dalam membangun masa depan yang lebih baik.
Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan doa bersama. Selanjutnya, kegiatan inti berupa Maddararing atau musyawarah dipandu oleh Maddika Ponrang, Andi Saddawero Kira.
Musyawarah ini menjadi momen penting untuk menyepakati langkah-langkah strategis yang akan diterapkan pemerintah se-Tana Luwu sebagai kesatuan.
Yang Mulia Cenning Luwu Hj. Andi Sitti Huzaimah Opu Dg. Ripajung beserta Putri Cenning Luwu turut hadir memeriahkan acara.
Kehadiran Dewan Adat 12 Kedatuan Luwu, Ketua DPRD Kota Palopo, perwakilan bupati dari se-Tana Luwu, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan tokoh agama semakin menegaskan pentingnya sinergi dalam menjaga adat dan budaya Tana Luwu.
Kegiatan ini menjadi simbol kebersamaan dan semangat gotong royong dalam masyarakat Luwu, sebagaimana diungkapkan oleh Magfirani Nassa, Tudang Ade’ bukan hanya tradisi, tetapi juga wadah untuk menguatkan visi bersama demi masa depan Luwu yang cemerlang.”
Sebagai salah satu rangkaian acara Hari Jadi Luwu, Tudang Ade’ memiliki nilai historis dan kultural yang mendalam.
Momentum ini diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk melanjutkan perjuangan masyarakat Luwu dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk budaya, ekonomi, dan pendidikan.